Macam-Macam Labu dari Gautama & Manfaatnya: Si Kaya Gizi dari Dataran Tinggi

Tia

Labu bukan sekadar sayuran pelengkap sop atau isian kolak. Di tangan yang tepat, labu bisa menjadi sumber gizi luar biasa, bahan makanan serbaguna, bahkan alternatif pangan sehat untuk berbagai usia.

Gautama, sebagai penyedia hasil bumi segar dari kaki Gunung di Temanggung, menghadirkan beragam jenis labu premium yang jarang dibahas secara mendalam. Nah, inilah saatnya kamu mengenal lebih dekat macam-macam labu Gautama.

1. Kabocha Kuning: Si Lembut Manis yang Ramah Bayi

Sekilas, bentuk kabocha kuning menyerupai labu biasa. Tapi jangan salah—dagingnya jauh lebih legit dan lembut. Rasanya manis alami, teksturnya mirip kentang rebus yang halus saat matang, dan warnanya kuning keemasan sangat menggugah selera.
Kabocha kuning ini cocok sekali untuk MPASI, sup krim, ataupun dikukus sebagai camilan sehat. Di Gautama, kabocha kuning dipanen saat kadar kemanisan optimal tercapai, menjadikannya lebih nikmat dibandingkan versi pasar biasa.

2. Kabocha Hijau: Maskulin, Padat, dan Cocok Masakan Serius

Berbeda dari saudaranya yang kuning, kabocha hijau punya tampilan lebih ‘garang’. Kulit luar hijau tua, sedikit berbintik, dan daging dalamnya oranye pekat. Rasanya tetap manis tapi lebih padat dan ‘berbobot’.
Jenis ini sering dipakai dalam tempura, kari Jepang, atau bahkan dipanggang dengan rempah. Gautama menanamnya di lahan vulkanik yang membuat kabocha lebih padat rasa.

3. Waluh: Sang Pejuang Tradisi yang Sering Diremehkan

Waluh adalah labu lokal yang sering dianggap “biasa saja”. Namun di tangan kreatif, waluh bisa jadi bintang dapur. Warnanya kuning pucat, teksturnya tidak sepadat kabocha, tapi mudah menyerap bumbu dan cepat matang.
Dimasak jadi kolak, waluh bertransformasi menjadi makanan nostalgia. Dibuat jadi cake, waluh bisa jadi alternatif tepung rendah gluten. Bahkan dalam bentuk bakwan, dia tetap bersinar.

4. Pumpkin Butternut: Elegan, Eksotis, dan Siap Diolah Jadi Apapun

Bentuknya seperti lonceng, warna kulit krem keemasan, dan bagian dalamnya sangat lembut, itulah butternut squash, salah satu labu premium yang kini mulai populer di Indonesia. Di Gautama, butternut ditanam dengan teknik organik terkontrol, menghasilkan rasa manis alami yang cocok untuk makanan bayi, sup lembut, atau bahkan dipanggang jadi snack sehat.

Penutup

Empat jenis labu dari Gautama bukan cuma beda bentuk, tapi masing-masing membawa manfaat spesifik untuk kebutuhan harian, diet, bahkan menu anak-anak. Ditanam di dataran tinggi dengan metode alami, labu-labu ini hadir dengan kualitas rasa dan nutrisi terbaik. Check-out di Gautama sekarang!

Penulis: Ratih

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment